Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 18:23:22【Tempat Makan】205 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(33383)
Artikel Terkait
- Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf
- Gastronomi Britania modern dengan sedikit sentuhan Indonesia
- Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh
- Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan
- BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
- Danantara terbuka untuk investasi dari pengusaha dan investor Brazil
- Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
- Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO
- Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen
- Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
Resep Populer
Rekomendasi

Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem

BPOM beri izin edar insulin aspart perluas akses pengobatan inovatif

Danantara terbuka untuk investasi dari pengusaha dan investor Brazil

Warga terdampak cuaca ekstrem di Kabupaten Bekasi capai 304 orang

Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik

Lapas Narkotika Jakarta gagalkan penyelundupan sabu lewat ayam kecap

Harga mahal, Bappenas: 40

Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing